Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. Foto : Yoga/Man

Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan mengajukan diri menjadi justice collaborator (JC) dalam kasus yang menjadikan dirinya sebagai terdakwa perkara suap dalam kasus pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) Anggota DPR RI periode 2019-2024. Melihat hal ini, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco menilai, selama mengikuti aturan perundangan yang berlaku, maka hal tersebut tidak menjadi masalah.

“Jadi soal justice collaborator itu ada aturannya. Tentu ini Komisi Pemberantasan Korupsi yang lebih mengerti apakah kemudian usulan justice collaborator itu bisa atau tidak. Sepanjang dalam atauran yang berlaku, saya pikir silakan saja,” ujarnya di selasar Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (23/7/2020).

Politisi Partai Gerindra ini kemudian meminta agar publik memberikan kesempatan pada KPK dan lembaga hukum bekerja hingga waktu yang ditentukan. Menurutnya saat ini pun DPR RI tidak bisa mengambil sikap terkait usulan Wahyu yang ingin menjadi JC tersebut. “Kami tidak dalam posisi setuju atau tidak setuju, tetapi silakan saja mengikuti aturan hukum yang berlaku,” ujar Dasco.

KPK sendiri mengaku tidak mempermasalahkan terdakwa mantan KPU Wahyu Setiawan mengajukan diri sebagai JC. Hal ini disampaikan Juru Bicara KPK Ali Fikri yang dikutip dari salah satu media nasional, Selasa (21/7/2020). “Silakan saja jika memang mau mengajukan diri sebagai JC dan KPK akan mempertimbangkan serta menganalisanya sesuai fakta-fakta di persidangan,” ujarnya.

Jika permohonan JC tersebut dikabulkan kepada Wahyu, maka hal ini akan menjadi salah satu faktor yang akan meringankan hukuman jika ia dinyatakan bersalah menurut hukum. Wahyu akan membongkar pihak-pihak lain yang terlibat dalam kasus suap PAW yang melibatkan bekas Caleg PDI-Perjuangan Harun Masiku. (er/sf)